Fingerboard at Soundfest 2025 organized by Bintaro Fingerboard

Fingerboard Indonesia kembali hadir dengan movement baru! Kali ini, Bintaro Fingerboard (BFB) dapet kesempatan buat jadi panitia sekaligus organizer yang ngenalin fingerboard ke publik yang lebih luas di sebuah pesta musik besar Indonesia, SOUNDSFEST 2025 yang berlokasi di Gambir Expo.

Kami sempat ngobrol langsung dengan pentolan BFB, Onny (Syahroni), yang cerita gimana awalnya tawaran ini datang. Ternyata, tawaran buat ikut Soundsfest ini datang dari ayahnya Radit, salah satu member BFB.

“Bermula saat jumpa sama Om Azwar Hayat (ayahnya Radit) di Bandung tanggal 11 Mei 2025. Saat itu gua dampingin Radit ikut kompetisi hajatannya Bandung Fingerboard, disela-sela acara gua diajak ngobrol empat mata. Om Azwar ngasih kabar baik, ngajak gua bareng BFB buat bisa berkegiatan di Soundsfest 23, 24, 25 Mei 2025.”

Ajakan ini disambut baik sama Onny dan tim BFB, tapi mereka butuh waktu buat diskusi internal karena persiapannya super mepet, cuma dua minggu.

“Tawaran ini menarik, tapi belum bisa gua ‘iya-kan’ langsung. Harus diskusi dulu sama team BFB buat dapet hasil mufakat, apakah ‘ya’ atau ‘nggak’.”

Awalnya, BFB sempat memutuskan menolak tawaran ini karena merasa waktu persiapan terlalu singkat. Tapi dua hari sebelum event, Pak Azwar Hayat kembali menghubungi mereka dan meyakinkan buat ambil kesempatan ini demi mengenalkan fingerboard ke publik yang lebih luas. Akhirnya, pada 21 Mei 2025, BFB ngadain meeting darurat via video call WhatsApp jam 9 malam.

“Jelang satu minggu setelah tawaran tersebut disampaikan, sadar akan kapasitas dan minimnya persiapan, dengan berat hati Bfb team ternyata tidak bisa menerima tawaran berkegiatan di event soundfest tersebut.

Gua dan Bfb team kembali melanjutkan rutinitas satu sama lain, serupa Meet Up, filmingan dsb.

H-2 event soundsfest akan dilaksanakan, ternyata ayah Radit kembali menawarkan hal serupa, kembali gua bersama Bfb diajak berkegiatan pada event Soundsfest tersebut.

Tepat tanggal 21 mei 2025 BFB team Meeting darurat pukul 21.00 wib via panggilan video whatsapp (group), tanpa basa basi langsung berdiskusi, melancarkan pemungutan suara dan hasilnya Bfb team bersedia ikut serta dalam kegitan Soundsfest 2025

Setelah sepakat, BFB langsung atur strategi: bagi tim jadi 3 grup (untuk 3 hari acara), nyiapin loading in barang (mini park), persiapan dokumentasi, dan berbagai hal teknis. Persiapannya cuma sehari sebelum acara!

Bfb team mulai atur strategi membagi team menjadi 3 grup (day 1, 2, & 3) dengan masing” grup berisi 5 orang member Bfb untuk kebutuhan kegiatan 1 hari pada event tersebut.
Selesai meeting lanjut keproses loading park, menurunkan 2 mini park Bfb dengan dibantu team dari Ayah Radit.
Hanya ada 1 hari untuk Bfb bersiap-siap sebelum event Soundsfest 2025 dilancarkan.”

Yang menarik, sebenarnya undangan awal ke Soundsfest datang ke Indonesia Caps Club, yang dapet booth cukup luas. Kebetulan, ayah Radit juga bagian dari Indonesia Caps Club, jadi beliau berinisiatif ngajak BFB buat bikin booth makin seru dengan kombinasi fingerboard.

“Kebetulan Ayah Radit bagian dari Indonesia Caps Club, coba mensiasati ruang booth biar isinya lebih seru dan variatif.”

Foto Event Soundsfest 2025

Fingerboard di Tengah Pesta Musik

Dengan keterbatasan waktu, BFB tetap berhasil mengorganisir acara bertajuk simple: “Meetup di Soundsfest 2025”. Biasanya tiap Jumat BFB ngadain meetup di markas besar mereka, tapi kali ini lokasinya pindah ke Soundsfest!

“Challenging, berkesan, dan pembelajaran. Mengorganisir event ini lumayan menantang karena waktu yang mepet, tapi juga berkesan banget. Nggak nyangka bisa punya kesempatan kayak gini, dan jadi pelajaran buat BFB ke depannya biar makin siap bikin event lain.”

Soundsfest 2025 jadi momen berharga buat Onny dan BFB buat cek sejauh mana fingerboard dikenal di publik, sekaligus ajang ngetes kekompakan dan solidaritas tim.

“Bonusnya, BFB team bisa nonton konser gratis. Wkwkwkwk…”

Setelahnya, BFB bakal ngadain evaluasi biar bisa bikin event yang lebih matang dan impactful ke depannya.

Pesan Terakhir

“Kita harus jemput bola kalau mau fingerboard dikenal lebih luas di Indonesia.”

Kami setuju banget dengan kata-kata Onny. Sebagai komunitas fingerboard yang masih terbilang niche, kita memang perlu jemput bola dan terus eksplorasi biar hobi ini makin dikenal.

Terima kasih banyak buat Bintaro Fingerboard yang udah jadi outlet buat fingerboard supaya bisa lebih mainstream. Selamat atas terselenggaranya acara yang berjalan sukses ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *