Satu lagi video part rilis tahun ini—kali ini datang dari skena fingerboard Bintaro yang biasa dikenal dengan BFB. Sebuah karya kolektif yang mereka beri judul: “COMRIDE”.
Nama “Comride” sendiri diambil dari gabungan kata come dan ride — bisa dimaknai sebagai ajakan hangat: “Selamat datang, kawan. Mari kita lanjutkan perjalanan ini bersama.”
Sedikit bermain kata dari istilah comrade atau camarade yang berarti kawan.
Jika musisi bisa membuat karya seni musik, penulis bisa berkarya dengan membuat cerpen atau tulisan lainnya dan pelukis bisa melahirkan karya lukis yang indah,
Bintaro Fingerboard
Bfb juga ingin berkarya dengan cara membuat selingan video streetspot fingerboard.
Kalau musisi bisa berkarya lewat musik, penulis lewat tulisan, dan pelukis lewat kanvas—BFB juga ingin bikin karya lewat medium yang mereka cintai: video part street spot fingerboard.
“COMRIDE”
Jadi semacam sambutan hangat untuk semua anggota BFB team yang masih terus bertahan sampai hari ini—melewati sibuknya kerjaan, tugas kuliah, tanggung jawab rumah, sampai hal-hal personal lainnya.
Video ini adalah rekam jejak perjalanan BFB yang layak diapresiasi—nggak cuma oleh orang luar, tapi juga oleh diri sendiri. Ada sedikit narasi jujur di dalamnya soal perjuangan dan dinamika internal tim selama proses produksi.
Who’s Behind COMRIDE?
Video ini dikerjakan oleh 9 rider dari tim BFB:
Ajay, Aseng, Andreas Gembul, Onny, Dezant, Noval, Gun, dan Verrel.
Prosesnya lumayan panjang—kurang lebih 3 bulan dari awal: mulai dari hunting spot, filming, cari waktu yang cocok buat semua yang terlibat, sampai akhirnya masuk ke editing akhir.
Behind the Scenes
Seru-seruan di balik layar, keringetan di spot, tawa-tawa di sela ngopi, dan momen-momen mentah yang bikin proses ini jadi unforgettable.




COMRIDE
Hasil akhirnya?
Sebuah video yang indah dan epik.
100% fingerboarding, 100% kolektif, 100% ENJOY!