Flip and Flowers : Kolaborasi manis dari Bandung Fingerboard dan Freast Growers

Satu lagi event fingerboard yang manis dan meaningful hadir dari Bandung. Flip and Flowers adalah tajuk yang dipilih oleh Bandung Fingerboards bersama Freast Growers untuk kolaborasi mereka kali ini. Gua berangkat sama Bunky, Ony dan anak-anak Bintaro Fingerboards yang laen dari Jakarta menuju Bandung buat ramein acara ini. Disana gua sempetin buat ngobrol-ngobrol sama Bang Erickson Londa soal cerita dibalik event kali ini.

Flip and Flowers adalah nama yang dipilih buat jadi headline acara ini. Tapi ternyata, itu bukan pilihan pertama.

“Awalnya ide headline acaranya itu Flip and Flow, nah ini ide datangnya dari Ardi Irwansyah (Middfinger Fingerboard). Kemudian kita rundingin ke Wagen (Freast Growers), terus si Wagen nambahin, ‘boleh nggak kalau Flip and Flowers?’ Kita pikir, wah pas, cocok. Jadi kita gas, karena Bandung sendiri juga kan dikenal dengan kota kembang / bunga, jadi kita rasa cocok.”

Obrolan makin dalam ketika Erick cerita soal latar belakang event ini. Ternyata, terakhir kali Bandung ngadain kompetisi fingerboard model street run itu udah sekitar 11 tahun lalu. Dari keresahan itulah muncul keinginan buat bikin acara yang fokus ke run, tanpa harus ditutup dengan Game of Skate kayak biasanya.

“Awal November 2024 saya kepikiran untuk bikin acara fingerboard yang kompetisinya berfokus pada Street Run. Karena kalau saya nggak salah ingat, udah kurang lebih 11 tahun lalu event terakhirnya. Terus saya mulai ngobrol lagi dengan panitia dari BFB 3 buat matengin ide ini, ngobrol juga ke beberapa nama seperti Bunky, Arya dari Magnum Store Bogor. Karena saya pribadi kurang cocok dengan konsep final yang biasa diadakan di Indonesia, yang setelah run tetap harus melakukan Game Of Skate untuk cari pemenang. Jadi kita godok supaya lebih full, cuma ada RUN.

Saya sampai minta tolong ke Bunky buat simulasi run 45 detik bareng Langit, dan dikasih feedback soal plus-minusnya. Terus hasilnya saya bawa balik ke panitia Flip and Flowers, dan akhirnya digodok sampai jadi seperti acara hari ini.”

Salah satu highlight besar dari acara ini adalah keterlibatan Freast Growers sebagai sponsor utama. Dan ternyata, itu juga prosesnya mulus banget.

“Awalnya saya ke kantornya Wagen buat ngirim proposal agar Freast Growers bersedia jadi sponsor acara Street Run Fingerboard Competition ini, dan ternyata dia langsung setuju untuk full cover semua biaya acara.”

Acara ini digelar di NorthWood Cihampelas—sebuah coffeeshop yang cozy banget di tengah kota Bandung. Pas sampai sana, gue ngerasa setup tempatnya pas banget buat event kayak gini. Turns out, venue ini juga datengnya dari jalur pertemanan.

“Saya lupa tepatnya kapan kita dapetin lokasi ini, tapi kebetulan kita diundang sama pihak NorthWood. Jadi ada salah satu anak Bandung Fingerboard bilang ke kita, temennya yang merupakan manager di NorthWood mau ngundang kita buat bikin aktivasi di lokasi mereka di Cihampelas. Terus saya kasih semacam konsep keseluruhan acara ke pihak NorthWood, mereka pelajari, dan akhirnya disepakati acaranya bisa dilakuin di sana.”

Gue pribadi ngerasain banget flow acara ini tuh rapi dan solid. Run-nya berasa pure, dan semua orang dapet waktu yang cukup buat nunjukin gaya masing-masing. Penontonnya juga aktif—reaksi tiap trik selalu ada sorakan, kayak nonton kompetisi beneran tapi skala lokal.

“Terima kasih kepada Allah yang Maha Besar karena sudah memberikan cuaca yang sangat kondusif selama acara berlangsung. Terima kasih banyak buat orang-orang yang terlibat—panitia semua—karena berkat kalian acara ini bisa terlaksana dengan lancar.

Panitia Flip and Flowers ini adalah orang-orang yang sama saat kita bikin event pertama kali, yaitu 15 tahun lalu. Sekarang mereka udah mulai berkeluarga, punya bayi, anak kecil, dan punya kesibukan masing-masing. Tapi mereka tetap berbesar hati untuk terus membangun dan membesarkan skena fingerboard, dengan ikut andil dalam keberlangsungan acara ini.

Harapan saya jelas: teman-teman yang usianya di bawah kami, entah itu SMA atau kuliah, bisa ambil alih pergerakan skena, termasuk dalam pembuatan event. Karena 15 tahun lalu, panitia acara ini juga orang-orang seusia kalian.”

Setelah acara selesai, kita nongkrong bareng sambil nonton ulang beberapa klip yang tadi sempet direkam. Obrolan ngalir, beberapa rider dari luar kota sharing cerita, dan semua kerasa kayak satu keluarga besar yang dipertemukan lagi karena satu hal: fingerboard.

Buat kalian yang di Bandung dan pengen main fingerboard atau ikutan gabung komunitasnya, langsung aja reach out lewat DM ke:
@bandungfingerboards_official
atau kontak personal ke @ericksonlonda85

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *